Minggu, 26 Oktober 2014

BUKU TENTANG LAOZI DAN AGAMA DAO (TAO)

BUKU TENTANG LAOZI DAN AGAMA DAO (TAO)

Ivan Taniputera
27 Oktober 2014




Judul: Lao Tze dan Peladjarannja: Menoeroet pemandangan dari sadjoemblah philosoof, sinoloog, dan occultist
Penulis: Kwee Tek Hoay
Penerbit: Moestika, 1935
Jumlah halaman: 95

Buku ini membahas mengenai Laozi (Lao Tze) dan sejarah beserta aspek Agama Dao (Tao). Berikut ini adalah daftar isinya.



Pada halaman 1 diulas bahwa riwayat kehidupan Laozi sangat sedikit diketahui:

"Keterangan tentang ini Poedjonggo, Philosoof atawa Nabi, jang komoedian dipandang sebagi machloek soetji di tingkatan tinggi, ada sedikit sekalih, dan riwajat dari penghidoepannja jang sanget pendek ada terdapet dalem boekoe Hikajat Peringetan dari Ssu-ma Chien jang ditoelis di taon 91 dimoeka Nabi Isah. Menoeroet itoe boekoe, Lao Tze poenja nama toeroenan (she) ada Li, namanja Urh, tjara Hokkian djadi Lie Djie (李耳). Ia terlahir di taon ketiga dari tachtanja baginda King Phing, jaitoe di taon 604 dimoeka Nabi Isah, tapi tanggal dan boelannja tida tertjatet........"

Dalam ejaan Pinyin 李耳 akan diromanisasi sebagai Li Er. Er sendiri dalam bahasa Mandarin modern berarti "telinga."

Selanjutnya, diulas kisah-kisah ajaib mengenai Laozi, antara lain:

"....ia ada dalem kandoengan iboenja sampe 81 taon lamanja (ini angka sijmbolisch: 9x9). dan koetika dilahirken roepanja seperti aki-aki dengen ramboet dan djenggot poetih, moeka dan koelit badannja kripoetan seperti biasanja saorang beroemoer tinggi....."


Diriwayatkan pula ulasan perjumpaan Laozi dan Kongzi (Kong Hu Cu).

Setelah masuknya agama Buddha, maka terjadi persaingan antara Daoisme dan Buddhisme:

"Sadari Buddhisme masoek di Tiongkok pertentangan antara Taoisme dengen Khong Kauw kaliatan mendjadi sirep, tapi persaingan antara Taoisme dengen Buddhisme ada rame sekalih, kerna kadoeanja berkoetetan boeat menarik hatinja keizer-keizer, terkadang jang satoe disoeka dan jang laen dibentji, terkadang doea-doeanja dimoesoehin.

Sebagi tjonto, di taon 555 keizer pertama dari negri Chi Oetara telah kaloearken titah soepaja pemimpin-pemimpin dari itoe doea kaoem bikin peroendingan aken oendjoek kabaekannja marika poenja agama, kerna itoe keizer hendak singkirken salah-satoe jang kadapetan koerang baek. Kasoedahannja kaoem Taoist dipandang kalah, semoea padrinja moesti masoek djadi hweshio, dan ampat jang tida maoe menoeroet telah dihoekoem mati.
Keizer pertama dari ahala Tang (Keizer Lie Sie Bin) melarang doea-doeanja (Buddhisme dan Taoisme) dan semoea padri-padrinja diboebarken soepaja balik mendjadi kombali rahajat biasa dan dikaloearken titah boeat roesakken marika poenja boekoe-boekoe, patoeng-patoeng dan klenteng-klenteng, tapi ini firman pada tiga taon blakangan telah ditarik kombali.
Di taon 741 Keizer Tang Hsuan Tsung berbalik menjoekain kaoem Taoist dan kasih prentah boeat boeka roemah-roemah sekolah sengadja aken fahamken philosofie dari Taoisme dan adaken djoega......." (halaman 22-23)

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:





Berminat foto kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Sabtu, 25 Oktober 2014

BUKU TENTANG MUKJIZAT BODHISATTVA KWAN IEM (GUAN YIN)

BUKU TENTANG MUKJIZAT BODHISATTVA KWAN IEM (GUAN YIN)

.
Ivan Taniputera
25 Oktober 2014
.



Judul: Kwan Iem Poenja Kekoewasa'an Menoeloeng.
Dikoempoel, disalin, dan diterbitken oleh Miss Pi-cheng Lee dan ditjitakken oleh dia sendiri di Engeland, 1932
Disalin kedalem bahasa Melajoe-rendah oleh Upasaka O., Soerabaia, 27 Juni 1934
Jumlah halaman: 46

Buku ini meriwayatkan berbagai sumber dari Kepustakaan Buddhis mengenai Kwan Iem atau jug disebut Avalokitesvara dalam bahasa Sansekerta.

Berikut ini terdapat gambar Bodhisattva Avalokitesvara yang tercantum dalam buku:


Pada halaman depan terdapat penjelasan:

"Itoe nama Kwan Iem jang bangsa Tionghwa seboet ada berarti: "Dia jang mendengar swara dari doenia" jang didalem bahasa Sanskrit diseboet "Awa-lokite-swara."

Selanjutnya pada bagian "Permoelaan" terdapat keterangan mengenai asal mula sebutan "klenteng."

"Apa artinja itoe perkataan Klenteng dan bahasa apakah itoe? Sesoedanja saja koeliling 3/4 ini Insulinde, lantara saja poenja pekerdjaan-pekerdjaan, saja tida loepa aken tjari taoe prihal doedoeknja itoe perkataan tadi, achirnja saja dapatken kenjataan bahoea itoe perkataan "Klenteng" ada berasal dari perkataan Kwan Iem Ting.

Buku ini juga memuat terjemahan Sutra Saddharma Pundarika bab 24 yang khusus membahas mengenai Avalokitesvara:

"Pada masa Bodhisattwa Mahasattwa Akshayamati setelah bangoen dari tempat doedoeknja, sampirkan oedjoeng badjoe besarnja diatas poendaknja, angsoerken kedoea tangannja kepada Boeddha, dan berkata...."

Terdapat pula terjemahan Amitabha Soetra (O Mie Too Hoet King):

Berikutnya terdapat lagi riwayat-riwayat pertolongan oleh Bodhisattva Kwan Iem:

"TERTOELOENG DARI BAHAJA API

Oleh Y.M. Chao.

Saja poenja roemah berada di djalanan Lian sie, Soochow. Dalem boelan December 1927, saja telah dibikin bangoen dari saja tenga malem dan saja liat lelatoe dari api jang mengobar sangat besar ada diloear tjendela kamar saja. Itoe api jang menjala ada di fihak kidoel wetan, dan berbareng dengen itoe angin menioep dari itoe djoroesan djoega. Saja poenja kawawarga sanget ketakoetan, dan marika soedah moelai bnain barang-barang jang berharga jang gampang dibawak pergi,....."

Berikut ini adalah contoh -contoh halamannya:




Berminat foto kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Minggu, 31 Agustus 2014

RAMALAN CEKI (LINTRIK): ALTAR DEWA BUMI YANG MENGELUARKAN BANYAK ASAP

RAMALAN CEKI (LINTRIK): ALTAR DEWA BUMI YANG MENGELUARKAN BANYAK ASAP

Ivan Taniputera
31 Agustus 2014

Salah seorang teman menceritakan bahwa altar Dewa Bumi yang ada di rumahnya mengeluarkan banyak asap. Ia lalu menanyakan pada saya apakah maknanya. Ada pertanda apakah?


Karena sudah lama tidak meramal dengan kartu ceki, maka pada kesempatan kali ini saya akan kembali menggunakan metoda ramalan kartu ceki atau lintrik. Seperti biasa saya akan menarik tiga kartu.



Dengan demikian, didapatkan kartu:

1.Yo Lauwtjian
2.Peh Poeti
3.Lak Toapekong

Secara umum, kartu-kartu di atas adalah kartu yang bagus. Ini menandakan adanya suatu keberuntungan atau rejeki yang akan diperoleh. Apabila ada harapan, dambaan, atau keinginan, maka hal tersebut akan terkabul. Menandakan bahwa jalan sudah mulai terbuka. Anda akan berjumpa dengan bintang penolong atau orang yang bersedia membantu Anda. Jika dikaitkan dengan sosok seseorang, maka orang itu kemungkinan:

1.Pria atau wanita yang agak gemuk dan setengah tua, berhati baik, serta gemar memberikan penghiburan pada orang lain.
2.Ia juga merupakan seorang yang sabar.
3.Ia juga kemungkinan mempunyai banyak harta.

Kendati demikian, sosok tersebut juga kemungkinan adalah Dewa Bumi sendiri.

Kita boleh juga menafsirkan bahwa Dewa Bumi telah hadir dan berniat memberikan pertolongan atau bantuannya.

Jadi kesimpulannya, ini merupakan suatu pertanda baik dan membahagiakan, yang tidak perlu dikhawatirkan.

Semoga bermanfaat.

Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Fengshui, Astrologi, Bazi, Ziweidoushu, metafisika, dan lain-lain, silakan kunjungi:

https://www.facebook.com/groups/339499392807581/

Kamis, 07 Agustus 2014

MENELAAH BAZI, TANGGAL KELAHIRAN, DAN ASTROLOGI GUANYU

MENELAAH BAZI, TANGGAL KELAHIRAN, DAN ASTROLOGI GUANYU


Ivan Taniputera
7 Agustus 2014




Guanyu atau juga dikenal sebagai Guandi, Guangong, atau Kwan Kong. Beliau merupakan pahlawan besar dalam tradisi China dan juga dihormati sebagai dewa. Meskipun demikian, pada kesempatan kali ini kita akan lebih menitik-beratkan pembahasan kita dari sisi Bazi dan astrologinya. Saya baru saja menemukan diagram Bazi Guangong dari buku kuno berjudul "Peh Djie Tionghwa en Horoscoop Barat." Pada halaman 35 dapat kita baca sebagai berikut:

"PEH DJIE "GLEDEK LANGIT" DARI KWAN KONG

Ini matjem Peh Djie, di namaken "Gledek Langit", sebab hari kelahiran, maoepoen Taon, Boelan, dan djam ada oendjoek Tanda Langit Boh = No.5. Tanda Boemi Ngo = Sio Koeda = No. 5/ Satoe combinatie dari Boh Ngo sadja soedah di namaken: Api dari Langit, maka Kwan Kong poenja Peh Djie ada: Dewa api Gledek-Hemelsche Vuur God. Boeat taoe terangnja, tjoba Liat Tjonto No. 12." (halaman 35).

Oleh karenanya, berdasarkan kutipan di atas, diagram Bazi Guanyu hanya terdiri dari Batang Langit Boh (戊, Wu) dan Cabang Bumi Ngo (午, Wu), yakni sebagai berikut:


Kita akan mencoba menelaah kebenaran Bazi atau Peh Djie di atas. Berdasarkan catatan sejarah Guanyu wafat pada tahun 220. Karenanya, kita harus mencari tahun Wuwu (戊午) yang tidak begitu jauh dengan tahun 220. Pencarian ini membawa kita pada tahun 178. Tahun Wuwu sebelumnya, yakni 118, tidaklah mungkin, karena pada tahun 220, Guanyu akan berusia 102 tahun. Dengan demikian, jika benar Guanyu lahir pada tahun 178, maka Beliau mangkat pada usia 42 tahun.

Bulan Wuwu berlangsung dari tanggal 8 Juni hingga 9 Juli 178, meskipun demikian tidak ada hari Wuwu pada bulan tersebut. Hari Wuwu justru ada pada bulan berikutnya, yakni bulan Jiwei (未), atau tepatnya tanggal 12 Juli 178, antara jam 11:00-13:00. Bazi pada hari itu adalah sebagai berikut:


Apakah itu merupakan Bazi Guanyu yang benar? Tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal 10 bulan 6 Imlek.  Menurut sumber tradisional, Guanyu lahir pada tanggal 24 bulan 6 Imlek, dimana ini sesuai dengan tanggal 26 Juli 178. Pada tanggal itu, Bazinya adalah sebagai berikut:


Oleh karenanya, ,masih terjadi kesimpang-siuran informasi di sini.

1.Bazi yang empat pilarnya terdiri dari Wuwu itu tidak ada.
2.Yang ada adalah tiga pilar Wuwu, dengan pilar bulan Jiwei (12 Juli 178).
3.Data tradisional menyebutkan tanggal kelahiran 24 bulan 6 Imlek, namun Bazinya akan menjadi berbeda jauh dengan yang disebutkan dalam buku di atas.
4.Ada pula sumber yang menyebutkan bahwa Guanyu lahir pada tahun 160 (lihat http://www.chinabuddhismencyclopedia.com/en/index.php?title=Guan_Yu), dimana menurut sumber tersebut data itu diperoleh dari makam Guanyu.

Jika Guanyu lahir pada tahun 160, maka batang langit tahun kelahirannya adalah Gengzi. Kita anggap tanggal 24 bulan 6 Imlek adalah hari kelahiran Guanyu, maka tanggal tersebut akan jatuh pada 13 Agustus 160. Bazinya adalah:

TAHUN: Gengzi
BULAN: Jiashen
HARI: Bingchen
Jamnya tidak ada data.

Kita masih belum mengetahui tanggal kelahiran manakah yang benar. Tetapi ada hal-hal menarik jika kita mengambil tanggal 12 Juli 178 pukul 11:00-13:00 sebagai patokan. Sebagai catatan, saya pribadi kurang setuju jika Guanyu dilahirkan pada tahun 160, karena pada tahun 220, Beliau akan berusia 60 tahun. Dengan menilik angka harapan hidup di zaman itu, maka usia 60 tahun menurut pendapat saya telah terlalu tua untuk berperang.

Baik, mari kita lanjutkan pembahasan kita. Anggap saja bahwa Guanyu lahir pada tanggal 12 Juli 178, maka pada saat Beliau tertangkap oleh Sun Quan (Hokkian: Sun Kwan), Beliau memasuki pilar dekade GUI HAI, yang berlangsung dari 217-227. Diagram Bazi itu memperlihatkan adanya elemen tanah yang berlebihan, sehingga ini termasuk struktur istimewa yang harus dianalisa sebagai lemah. Dengan demikian air bukan elemen yang menguntungkan. Pilar dekade GUI HAI terdiri dari air, sehingga ini bukan merupakan dekade yang baik bagi Guanyu. Beliau wafat pada tahun 220, yakni tahun GENG ZI. Sekali lagi, terdapat logam dan air, dimana ini bukan elemen baik bagi pemilik bazi tersebut. Selain itu, Zi akan cong atau clash dengan Wu di pilar jam, hari, dan tahun. Tidak heran bahwa pada tahun 220 pemilik Bazi di atas akan mengalami bahaya.

Bagaimana dengan diagram astrologinya? Diagram astrologi bagi kelahiran 12 Juli 178 kurang lebih pukul 12:00 siang adalah sebagai berikut:


Nampak bahwa Ascendant ditempati oleh Libra, yang berarti sebagai berikut:

"Vorm badan tinggi-tegap. Di waktoe moeda ada sedikit koeroes, tapi sampe pertengahan oemoer lebih gemoek sedikit. Tjahaja moeka baek, vorm dari idoeng bagoes, mata ada sepandan dengen aer-moeka. Mempoenjai otak baek, soeka goembira, tjerdik sekali, welas asih, soeka tjampoer gaoel, tapi tidak poenja ketetepan. Lebih soeka pada kunst, muziek, menggambar, dari pada pladjaran wetenschap. Mempoenjai mata tadjem boeat taksir orang. Pengidoepannja tergantoeng lebih banjak dari temen, penggawe, dan perserohnja." (buku "Peh Djie Tionghwa en Horoscoop Barat," halaman 44-45).

Kemudian nampak adanya T-Square, yang melibatkan Bulan Opposition Pluto Square Mars. Ini menandakan bahwa pemilik diagram astrologi di atas mempunyai sikap kurang sabar dan bisa mengalami amarah yang luar biasa, dimana ini dapat membahayakan dirinya sendiri. Pluto berada di rumah kedelapan menandakan adanya kematian yang tragis atau dibunuh orang (Kennedy dan Lincoln juga mempunyai Pluto di rumah kedelapan).

Artikel-artikel menarik lainnya silakan kunjungi https://www.facebook.com/groups/339499392807581/

Minggu, 06 Juli 2014

LEGENDA WU DAOZI-PELUKIS YANG MASUK KE LUKISANNYA SENDIRI

LEGENDA WU DAOZI-PELUKIS YANG MASUK KE LUKISANNYA SENDIRI

Ivan Taniputera
6 Juli 2014




Wu Daozi (吳道子, Hokkian: Gouw Too Tjoe) adalah salah seorang pelukis terkenal yang hidup semasa Dinasti Tang, yakni kurang lebih abad ketujuh Masehi. Menurut legenda sebelum melukis, Wu Daozi akan membersihkan dirinya terlebih dahulu dan membakar dupa cendana, sehingga ruangan tempatnya melukis akan terasa nuansa kesucian.

Suatu kali, Wu Daozi sedang menyelesaikannya lukisannya yang menggambarkan Gunung Hengshan, salah satu gunung suci dalam tradisi China. Suatu kali, salah seorang pejabat tinggi setempat datang mengunjunginya. Sebenarnya, Wu Daozi sudah berpesan pada muridnya agar menghalangi siapa pun tamu yang hendak mengunjunginya. Rupanya jika sedang bekerja, Wu tidak ingin diganggu, namun karena takut menghadapi pejabat tinggi tersebut, muridnya tidak berani menghalanginya masuk.

Pejabat tinggi itu menyatakan maksudnya hendak memesan lukisan dan menyerahkan gulungan kertas. Meskipun demikian Wu menyatakan bahwa ia tidak mempunyai waktu menyelesaikan pesanan sang pejabat tinggi tersebut, karena sedang menyelesaikan lukisan Gunung Hengshan. Tetapi sang pejabat tinggi tetap memaksa dan menyatakan bahwa waktu itu harus diadakan oleh Wu. Kembali Wu menegaskan bahwa ia tidak dapat menjanjikannya, karena ia hanya berkarya seturut kehendak hatinya. Sang pejabat tetap memaksanya dan mengatakan bahwa Wu pasti sanggup mengerjakan lukisan indah sebagaimana didambakannya. Setelah itu, sang pejabat pun berlalu.

Wu merasa kesal terhadap gangguan tersebut. Ia membuka segenap pintu dan jendela lebar-lebar serta membakar banyak dupa cendana, guna mengusir "hawa buruk" yang dibawa sang pejabat. Seharian ia tidak mau melukis, karena merasa bahwa batinnya sangat terganggu sehingga tidak dapat melanjutkan karyanya.

Beberapa hari kemudian, pejabat itu datang lagi dan menyaksikan bahwa gulungan kertas yang dibawanya masih kosong. Pejabat itu marah dan Wu menjawab bahwa dirinya belum sempat mengerjakan lukisan pesanan sang pejabat, karena lukisan Gunung Hengshannya belum selesai. Sang pejabat naik pitam dan berkata, "Aku adalah penguasa di daerah ini. Jika engkau tidak menuruti kehendakku, maka aku dapat berbuat apa saja."
Wu Daozi menjawab sambil mengucapkan sindiran halus, "Ya, tentu saja Tuan adalah pejabat berkuasa yang sanggup melakukan apa saja."
Wu tetap tidak bersedia mengerjakan pesanan sang pejabat. 

Pejabat itu akhirnya meminta lukisan Gunung Hengshan karya Wu Daozi yang saat itu hampir selesai. Namun Wu tidak bersedia memberikannya dan mengatakan bahwa lukisah itu akan dihadiahkannya pada kaisar.  Karena segenap upayanya membujuk Wu gagal, sang pejabat mengancamnya, "Jika engkau terus menerus menentang perintahku, maka aku akan membakar tempat kediamanmu."

Tanpa banyak berkata, Wu menepukkan tangannya dan pintu gua pada lukisan karyanya itu tiba-tiba terbuka. Wu segera masuk ke sana dan pintu tersebut menutup. Menyaksikan bahwa gurunya telah masuk ke lukisan karyanya sendiri, sang murid berteriak, "Guru! Tunggu aku." Pintu itu tebuka kembali dan muridnya segera berlari masuk. Sang pejabat yang sombong itu hanya dapat terpana menyaksikannya.

Pada versi lain, disebutkan bahwa ketika itu Wu sedang bersama dengan kaisar. Ia lantas menepukkan tangannya dan pintu gua pada lukisannya terbuka. Ia segera masuk, sedangkan kaisar terlambat masuk. Seketika itu juga lukisannya lenyap.


Moral dari kisah ini adalah kita hendaknya tidak menyalah-gunakan kekuasaan kita demi memenuhi segenap keinginan kita. Meskipun kita memiliki kekuasaan yang tinggi, namun kita hendaknya tetap menjadi sosok yang rendah hati dan sanggup menghargai orang lain.

Artikel menarik lainnya silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/

Selasa, 25 Maret 2014

BIMBINGAN BELAJAR BAGI SD-SMP-SMU DI SEMARANG

BIMBINGAN BELAJAR BAGI SD-SMP-SMU DI SEMARANG

Ivan Taniputera
25 Maret 2013



Kami dengan gembira memberikan bimbingan belajar bagi siswa SD-SMP-SMU di Kota Semarang. Ada pun mata pelajarannya adalah:

  • MATEMATIKA
  • FISIKA
  • KIMIA
  • BAHASA INGGRIS
  • AKUNTANSI

Kami berpengalaman mengajar siswa-siswa sekolah favorit dan internasional.

Hubungi: Ivan (0816658902)
Email: ivan_taniputera@yahoo.com.

KELENTENG HOK TEK BIO (FU DE MIAO) SALATIGA

KELENTENG HOK TEK BIO (FU DE MIAO) SALATIGA

Ivan Taniputera
25 Maret 2014

Pada tanggal 23 Maret 2014, saya mengadakan perjalanan ke Salatiga dan singgah di Kelenteng Hok Tek Bio (Fu De Miao) Salatiga.



Altar utama kelenteng ditempati oleh Dewa Hok Tek Cin Sien (Fu De Zhen Shen). Di bawahnya terdapat altar bagi Jenderal Harimau. Sementara itu di sebelah kanan dari pintu masuk terdapat altar Hian Thian Siang Tee (Xuan Tian Shang Di). Di sebelah kiri terdapat altar Kwan Kong (Guan Di). Di bagian samping kiri terdapat ruang sembahyang bagi Kwan Iem Poo Sat (Guan Yin Bu Sa). Di bagian samping kanan terdapat ruang sembahyang bagi Thiang Siang Seng Bo (Tian Shang Sheng Mu). Berikut ini adalah denahnya secara sederhana.


Berikut ini adalah ruangan utama kelenteng.


Berikut ini adalah altar bagi Kwan Iem Poo Sat (Guan Yin Bu Sa)


Berikut ini adalah altar bagi Thian Siang Seng Bo (Tian Shang Sheng Mu)


Berikut ini adalah gambar Macan Putih dan Naga Hijau.







Kami dengan gembira memberikan bimbingan belajar bagi siswa SD-SMP-SMU di Kota Semarang. Ada pun mata pelajarannya adalah:
  • MATEMATIKA
  • FISIKA
  • KIMIA
  • BAHASA INGGRIS
  • AKUNTANSI
Kami berpengalaman mengajar siswa-siswa sekolah favorit dan internasional.
Hubungi: Ivan (0816658902)
Email: ivan_taniputera@yahoo.com.

MAKNA PATUNG DEWA YANG RUBUH

MAKNA PATUNG DEWA YANG RUBUH. . Ivan Taniputera. 17 April 2020. . . Kemarin, atau tepatnya tanggal 16 April 2020, s...