Buku
ini membahas mengenai seluk beluk Kelenteng Tiao Kak Sie di Cirebon.
Berikut ini adalah uraian mengenai waktu dibangunnya kelenteng:
.
“Sjahdan
maka tidaklah ada soerat-soerat atau tjerita-tjerita jang mengabarkan
waktoe kelenting itoe dibangoenkan. Tahoen jang terlama tertoelis
didalamnja jaitoe tahoen 1658. Tahoen itu tertoelis pada doea boeah
papan ketjil “paai” namanja, jang berisi pepatah atau peri basa
pendek-pendek akan djadi kehormatan bagi dewa-dewa. Biasanja pada “paai “
itoe tertoelis disebelah kiri dibawah nama orang jang memberikan dan
sebelah kanan tahoen pemberian itoe. “Paai” jang hamba seboetkan diatas
itoe letaknja sekarang didinding belakang dan diatas tempat poedjaan
sebelah roesoek,..........
Pada
tahoen 1658 roepanja telah adalah kelenting itoe, tetapi waktoe orang
mendirikannja tiadalah terseboet dimana-mana. Hanja jang ada tertoelis
waktoe-waktoe orang memperbaiki kelenting itoe, jaitoe pada tiga boeah
toelisan: pada tahoen 1791, 1829, dan 1889...” (halaman 5).
Selanjutnya terdapat pula uraian mengenai masing-masing bagian kelenteng ini.
Banyak
orang menanyakan mengenai dewa apakah yang cocok dialtarkan di
rumahnya. Sebagai jawaban atas pertanyaan ini, pertama-tama kita perlu
menganalisa elemen apakah yang Anda butuhkan. Elemen itulah yang
kemudian dicocokkan dengan dewa hendak Anda altarkan di rumah.
.
Banyak
orang yang belum mengetahuai bahwa masing-masing dewa mempunyai
keterkaitan dengan elemen tertentu. Kendati demikian, tidak semua dewa
dapat ditentukan keterkaitan elemennya. Berikut ini adalah contoh
dewa-dewa yang dapat dengan mudah ditentukan elemennya.
.
Sebagai
catatan, hubungan atau keterkaitan masing-masing dewa di bawah ini
dengan elemen tertentu bukanlah ilmu pasti, sehingga tidak ada yang
benar dan salah serta tidak perlu diperdebatkan. Diskusi tentu saja
masih terbuka, tetapi saya tidak akan melayani debat-debat yang tidak
bermanfaat. Masing-masing pihak berhak mempunyai pendapat yang
berbeda-beda. Tidak perlu saling menyalahkan.
1. DEWA API (HUODEXINGJUN, 火德 星君. Hokkian: Hwee Tek Seng Kun).
.
.
Berdasarkan
namanya, maka nampak jelas bahwa Dewa Huode Xingjun berelemen Api (Huo
berarti “api”). Oleh karenanya, orang yang memerlukan elemen Api cocok
mengaltarkan Beliau.
.
2. DEWA GUANDI ( 關帝) atau KWAN KONG.
.
Dewa Kwan Kong juga terkait dengan elemen Api. Alasannya adalah sebagai berikut.
.
1) Beliau berwajah merah dan mengenakan jubah hijau. Hijau melambangkan elemen Kayu. Kayu menghasilkan Api.
2) Beliau sering digambarkan menunggang kuda. Kuda ini merupakan lambang cabang bumi Wu, yang juga berelemen Api.
.
Oleh karenanya orang yang memerlukan elemen Kayu dan Api dapat mengaltarkan dewa Kwan Kong.
.
3. DEWA FUDE ZHENGSHEN DAN DEWA BUMI.
.
Ada yang membedakan antara Dewa Fude Zhengshen ( 福德正神
, Hokkian: Hok Tek Cin Sien) dan Dewa Bumi. Namun keduanya jelas sekali
berelemen Tanah. Oleh karenanya, orang yang memerlukan elemen Tanah,
baik sekali bersembahyang pada Dewa Bumi.
.
4. DEWA SUN GO KONG.
.
Sumber gambar: wikipedia.
.
Dewa
Sun Go Kong (孫悟空, Pinyin: Sun Wukong) mempunyai keterkaitan kuat dengan
elemen Logam. Mengapa demikian? Berikut ini adalah alasan-alasannya:
1.Dewa
Sun Go Kong konon terlahir dari batu. Batu ini berelemen Tanah.
Padahal kita mengetahui bahwa menurut siklus lima elemen, Tanah
menghasilkan Logam.
2. Dewa Sun Go Kong bersenjatakan toya yang terbuat dari logam.
3. Dewa Sun Go Kong juga disebut Dewa Kera. Kera ini terkait dengan
Cabang Bumi Shen, yang berelemen Logam.
Dengan demikian, bagi yang memerlukan elemen Logam cocok mengaltarkan dewa Sun Go Kong.
.
5. DEWI TIANSHANG SHENGMU
.
Dewi Tianshang Shengmu ( 天上聖母
, Hokkian: Thian Shang Seng Bo), merupakan pelindung para pelaut dan
nelayan. Oleh karenanya, Beliau mempunyai keterkaitan kuat dengan elemen
Air.
.
Pertimbangan
lain adalah dengan menelaah diagram Bazi Dewi Tianshang Shengmu. Beliau
dilahirkan pada tanggal 23 bulan 3, tahun 960 menurut penanggalan
Imlek, atau 21 April 960 menurut penanggalan Masehi. Berikut ini adalah
diagram Bazinya.
.
.
Nampak
bahwa Beliau dilahirkan pada hari Ren, yang berunsur Air. Selain itu,
banyak pula terdapat elemen Logam. Oleh karenanya, Air menjadi sangat
kuat. Dengan demikian, ini sekali lagi memperkuat kesimpulan bahwa
Beliau memiliki kaitan kuat dengan elemen Air.
.
Bagi yang memerlukan elemen Air, cocok mengaltarkan Dewi Tianshang Shengmu.
.
6. DEWA LU BAN
.
Dewa Lu Ban ( 魯班 ), merupakan pelindung para tukang kayu. Oleh karenanya, Beliau mempunyai keterkaitan kuat dengan elemen Kayu.
.
7. DEWA JAMBHALA KUNING
.
Ada yang menanyakan Dewa Jambhala Kuning (黃財神, Huang Caishen) termasuk elemen apa.
.
.
Sumber gambar: wikipedia.
.
Meskipun
warna kuning menurut tradisi China mewakili elemen Tanah. Namun warna
kuning pada Dewa Jambhala Kuning berasal dari warna emas. Oleh
karenanya, lebih tepat jika dianggap bahwa Dewa Jambhala Kuning
berelemen Logam.
.
Bagi yang memerlukan elemen Kayu, cocok mengaltarkan Beliau.
.
8. DEWA BAOSHENG DADI
.
Dewa
Baosheng Dadi ( 保生大帝 , Hokkian: Poo Seng Tay Tee), merupakan dewa
pelindung ilmu pengobatan. Semasa hidupnya, Beliau berprofesi sebagai
tabib. Oleh karenanya, Beliau tentu banyak berhubungan dengan tumbuhan
obat, sehingga berkaitan dengan elemen Kayu. Kendati demikian, kita akan
mencoba mendiskusikan hal ini lebih jauh.
.
Baosheng
Dadi dilahirkan pada tanggal 15 bulan 3 tahun 979 menurut penanggalan
Imlek, yang bertepatan dengan 14 April 979 menurut penanggalan Masehi.
Berikut ini adalah diagram Bazi Beliau.
.
Memang benar, bahwa Beliau dilahirkan pada hari Jia yang berelemen Kayu. Namun nampak bahwa elemen Tanah lebih dominan.
.
Terdapat
pula kisah mengenai Beliau yang meminta hadiah jubah kaisar, sehingga
rupang-rupang Beliau senantiasa digambarkan sedang mengenakan jubah
kaisar tersebut. Jubah kaisar berwarna kuning yang melambangkan elemen
Tanah.
.
Itulah sebabnya, saya lebih cenderung mengaitkan Dewa Baosheng Dadi dengan elemen Tanah.
.
9. DEWA XUANTIAN SHANGDI
.
Dewa Xuantian Shangdi ( 玄天上帝 , Hokkian: Hian Thian Siang Tee), juga dikenal sebagai Kaisar Utara ( 北帝
, Beidi). Penjuru utara mempunyai elemen Air, sehingga nampaknya Beliau
berkaitan dengan elemen Air. Alasan kedua, Xuan (玄) juga berarti
“gelap” atau “misterius” dan berkaitan dengan warna hitam. Kebetulan
warna hitam juga mewakili elemen Air.
Mitos
bahwa Xuantian Shangdi merupakan mantan tukang jagal yang bertobat
merupakan pengembangan belakangan berasal dari Dinasti Qing. Tujuannya
adalah merendahkan Beliau yang merupakan pelindung dinasti sebelumnya,
yakni Ming. Oleh karenanya, kita tidak dapat bertumpu pada mitos ini.
.
Jadi saya lebih setuju mengaitkan Dewa Xuantian Shangdi dengan elemen Air.
.
10. DEWA REJEKI SEMBILAN PENJURU.
.
Terdapat
sembilan dewa rejeki yang menguasai sembilan penjuru. Diagram berikut
ini barangkali bermanfaat dalam menentukan elemen masing-masing.
PERHATIAN:
Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau
konsultasi gratis. Saya
sering menerima email atau message
yang meminta analisa gratis.
Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan
juga sangat mengganggu saya.
Jika ingin berkonsultasi atau saya
analisa, maka itu berbayar.
Oleh karenanya, jika Anda ingin
analisa atau konsultasi gratis
maka mohon agar tidak menghubungi
saya. Demikian harap maklum.
HU (CHINESE TALISMAN) UNTUK PERLINDUNGAN DAN KEBERUNTUNGAN
.
Ivan Taniputera.
20 Maret 2016
.
Saya menjumpai hu sebagai berikut.
.
Saya akan mencoba menguraikan makna aksara-aksara China yang terdapat pada hu tersebut.
Bagian 1 terdapat aksara 奉勍 (Fengqing), yang berarti “menghaturkan hormat.”
.
Bagian 2 terdapat aksara 太上老君 (Taishang Laojun), yang merupakan gelar bagi Lao Zi, yakni pendiri Daoisme.
.
Bagian 3 terdapat aksara 道德天尊 (Daode Tianzun), yang juga merupakan gelar bagi Lao Zi.
.
Pada latar belakang hu memang terdapat gambar Lao Zi.
.
Bagian
4 terdapat aksara 福德正神 (Fude Zhengshen), yang merupakan nama dewa.
Dalam lafal Hokkian, Beliau dikenal sebagai Hok Tek Cin Sin.
.
Bagian 5 terdapat aksara 炤財童子 (Zhaocai Tongzi) atau Kumara Pemberi Rejeki.
.
Sayangnya barisan aksara sebelah kiri gambarnya buram, sehingga tidak terbaca.
.
Sementara
itu, dibagian bawah aksara bertuliskan Fude Zhengshen (bagian 6),
terdapat aksara yang dapat disepadankan dengan bunyi “Om” dalam
mantra-mantra India.
PERHATIAN:
Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau
konsultasi gratis. Saya sering menerima email
atau message yang meminta analisa
gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan
juga sangat mengganggu saya. Jika ingin
berkonsultasi atau saya analisa, maka itu
berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin
analisa atau konsultasi gratis maka mohon
agar tidak menghubungi saya. Demikian harap
maklum.
BOLEHKAH KITA MEMPERSEMBAHKAN DURIAN SAAT SEMBAHYANG?
.
Ivan Taniputera.
2 Maret 2016
.
.
Banyak
orang berkonsultasi pada saya mengenai tata cara dan ritual sembahyang.
Di antara berbagai pertanyaan tersebut adalah apakah boleh
mempersembahkan durian saat sembahyang.
.
Barangkali
saat ditanya perihal tersebut, sebagian besar orang akan menjawab:
tidak boleh. Namun sewaktu ditanya alasannya, mereka tidak dapat
memberikan jawaban atau kalau pun menjawab tanpa disertai penjelasan
yang masuk akal. Sebagai contoh, ada yang menjawab: karena durian
berduri banyak. Durian memang mempunyai banyak duri itu pun semua orang
sudah tahu. Saya pun semenjak kecil juga sudah tahu kalau durian banyak
durinya. Jika tidak berduri banyak, untuk apa disebut durian? Tetapi
apa masalahnya jika durian berduri banyak? Apakah hubungan berduri
banyak dengan persembahan layak dipergunakan saat sembahyang? Waktu
dikejar lebih jauh mereka tidak sanggup menjelaskan secara masuk akal.
.
Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan penjelasan yang masuk akal.
.
Pertama-tama,
kita akan membahas persembahan untuk para Buddha dan Bodhisattva
terlebih dahulu. Para Buddha dan Bodhisattva sudah terbebas dari
dualisme atau keserba-menduaan, yakni pandangan membeda-bedakan yang
mengikat setiap makhluk pada samsara atau alam penderitaan. Belenggu ini
begitu dashyatnya, sehingga setiap makhluk yang belum tercerahkan akan
terus menerus mengembara di alam-alam kehidupan seturut aliran karma
mereka. Karena sudah terbebaskan dari pandangan salah dualisme, maka
para Buddha dan Bodhisattva sebenarnya tidak membeda-bedakan lagi
persembahan apa pun yang dihaturkan pada Mereka. Bahkan sesungguhnya
Mereka juga tidak memerlukan persembahan apa pun! Persembahan yang kita
haturkan lebih sebagai latihan spiritual demi membebaskan kita dari
kemelekatan. Berdana atau mempersembahkan sesuatu merupakan latihan demi
membebaskan batin kita dari keserakahan (lobha).
.
Jadi
jelas sekali, Buddha dan Bodhisattva tidak memerlukan persembahan Anda.
Anda lah yang perlu mempersembahkan sesuatu demi kepentingan Anda
sendiri, yakni menciptakan kondisi batin lebih baik. Dalam
mempersembahkan sesuatu, demi meredakan kemelekatan dalam batin Anda,
maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal terpenting adalah
persembahan tersebut hendaknya adalah apa yang Anda sendiri sukai atau
sangat sukai. Jika Anda mempersembahkan sesuatu yang tidak Anda sukai,
maka itu bukan persembahan sama sekali. Itu lebih tepat disebut
“membuang” sesuatu yang tidak Anda sukai. Tidak dapat disebut
persembahan sama sekali!
.
Menimbang
kenyataan tersebut di atas, jikalau Anda sangat menyukai durian,
mengapa Anda tidak mempersembahkan durian? Oleh karenanya, saya
menjawab bahwa jika Anda sangat menyukai durian adalah baik sekali bila
Anda mempersembahkan durian. Apakah salahnya mempersembahkan sesuatu
yang sangat Anda sukai? Bukankah itu tindakan mulia?
.
Pertimbangan
kedua, di alam dewa (devaloka), para dewa jika membutuhkan sesuatu
tinggal memikirkannya saja dan mereka akan mendapatkan apa yang
diinginkan tersebut. Keadaan alam dewa jauh lebih indah dibandingkan
alam manusia. Jadi untuk apa mereka memusingkan apa yang Anda
persembahkan? Karenanya, sekali lagi tidak bermasalah jika Anda
mempersembahkan durian. Yang penting adalah ketulusan hati. Mana yang
lebih mulia, mempersembahkan durian dengan penuh ketulusan, dibandingkan
buah-buah lain (yang menurut tradisi atau kata orang boleh dipergunakan
sebagai persembahan) namun hati Anda dipenuhi oleh “jual-beli”? Adapun
yang dimaksud dengan “jual beli” adalah pamrih, yakni “saya
mempersembahkan ini agar mendapatkan itu.” Anda mempersembahkan sesuatu
demi memperoleh berkah atau terkabulnya keinginan tertentu sebagai
balasannya. Inilah yang disebut pamrih atau “jual beli.” Silakan
pertimbangkan sendiri mana yang lebih mulia.
,
Meskipun
demikian, ada hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan pula. Durian
mempunyai bau menyengat. Tidak semua orang tahan terhadap bau durian.
Jadi, jika Anda mempersembahkan durian di vihara atau kuil yang banyak
dikunjungi orang, maka hal itu berpeluang mengganggu umat lain. Dengan
demikian, dapat mengundang kekesalan atau kejengkelan di hati orang
lain. Kemungkinan pula duri buah tersebut dapat mengenai tangan umat
lain yang sedang membersihkan altar atau menaruh persembahannya sendiri.
Karenanya, kita perlu mengambil jalan tengah, yakni lebih baik tidak
mempersembahkan durian di tempat ibadah yang banyak dikunjungi orang.
Kita turut menjaga kepentingan orang lain, dimana ini pun adalah suatu
kebajikan.
.
Namun
kalau kita mempunyai altar pribadi, menurut hemat saya tidak masalah
bila mempersembahkan durian, yakni bila Anda yakin bau durian itu tidak
akan mengganggu siapa pun.
.
Semua
penjelasan di atas, hanya berlaku untuk aliran eksoterik (aliran luar).
Sehubungan dengan aliran esoterik (Tantra), maka semua persembahan itu
sudah dibakukan, dimana tata cara itu bukan disusun serampangan. Para
Guru perealisasi jalan Tantra telah dengan bijaksana menyusun tata cara
ritual dan juga jenis persembahannya, dimana masing-masing persembahan
itu ada kaitan atau makna filosofisnya dengan latihan spiritual sedang
ditekuni. Jadi para sadhaka Tantra perlu tetap berpegang pada tata cara
ritual dengan baik. Namun artikel ini bukan bemaksud membahas mengenai
ritual Tantra, melainkan sembahyang dalam artian umum.
.
Tentu
saja, akan ada banyak orang yang tidak setuju dengan pandangan saya.
Semua itu adalah sah-sah saja. Namun mari kita saling menghormati dan
bertoleransi satu sama lain. Kemampuan bertoleransi dan memahami satu
sama lain, juga merupakan penanda tingkatan spiritual sebagaimana telah
kita masing-masing capai. Marilah kita sepakat untuk berbeda. Besar
harapan saya agar artikel dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.
PERHATIAN:
Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau
konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message
yang meminta analisa gratis. Ini adalah
sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu
saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa,
maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda
ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon
agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.